Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 tinggal menghitung hari. Lebaran umumnya menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk pulang ke kampung halaman alias mudik guna berjumpa dan melepas rindu dengan keluarga besar.
Membawa anak saat mudik tidak jarang menjadi tantangan bagi sebagian besar orang tua, terlebih bila mudik pertama bersama si kecil. Maka dari itu, orang tua harus mempersiapkan rencana perjalanan sebaik mungkin untuk memastikan keamanan dan kenyamanan anak.
Dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang pediatri sosial, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Hari Wahyu Nugroho mengatakan bahwa salah satu barang penting yang harus dipersiapkan sebelum mudik bersama anak adalah car seat. Apalagi, menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan car seat pada anak bisa mengurangi risiko cedera akibat kecelakaan sebesar 71 hingga 82 persen jika dibandingkan dengan penggunaan sabuk pengaman.
“Bagi anak-anak yang menggunakan kendaraan roda empat harus menggunakan seat belt (sabuk pengaman), lalu untuk anak balita sebisa mungkin menggunakan tempat duduk tambahan, ya, car seat,” ujar dr. Hari dalam temu media daring bersama IDAI, Selasa (4/4/2023).
Hari mengatakan, car seat sangat penting untuk digunakan anak usia balita karena penggunaan sabuk pengaman masih dinilai belum cukup aman dalam menjamin keselamatan anak. Sebab, sabuk pengaman dinilai tidak pas untuk berat dan tinggi badan anak-anak.
Sebenarnya, seberapa penting penggunaan car seat?
Penelitian menyebutkan bahwa penggunaan car seat mengurangi risiko cedera serius sebesar 45 persen untuk anak usia empat sampai delapan tahun. Namun, manfaat tersebut bisa diperoleh secara maksimal bila orang tua menggunakan car seat dengan baik dan benar.
1. Kursi Menghadap ke Belakang
Menurut panduan CDC, bayi baru lahir hingga berusia empat tahun wajib menggunakan car seat yang menghadap ke belakang dengan sabuk pengaman di bagian tengah kursi barisan belakang.
CDC tidak menyarankan orang tua untuk meletakkan car seat di kursi depan karena kantung udara alias airbag penumpang depan dikhawatirkan dapat melukai dan memberikan risiko buruk tertinggi pada anak bila terjadi kecelakaan.
2. Kursi Mobil Menghadap ke Depan
Memasuki usia lima tahun, anak-anak mulai diperbolehkan untuk menggunakan car seat yang menghadap ke depan di bagian kursi barisan belakang. Kondisi ini harus terus diterapkan sampai anak telah mencapai batas berat atau tinggi maksimum kursi mobil.
3. Menggunakan Booster Seat
Bila anak dinilai sudah tidak muat menggunakan car seat dan telah memiliki ukuran badan yang lebih besar, mereka diperbolehkan untuk duduk tanpa car seat. Namun, mereka tetap harus menggunakan booster seat agar sabuk pengaman bisa terpasang dengan sempurna.
CDC menyatakan, penggunaan sabuk pengaman yang baik dan benar adalah sabuk pangkuan melintang di atas paha, bukan perut. Lalu, sabuk bahu melintang di tengah bahu dan dada alias tidak melintang di leher atau wajah.