Alibaba kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini menyusul 19 ribu orang yang sebelumnya sudah dipangkas selama 2022 lalu.
PHK itu terjadi pada divisi cloud computing. Laporan CNBC Internasional, mengutip seorang sumber, menyebutkan ada 7% karyawan yang terdampak kebijakan tersebut.
Alibaba disebutkan telah memberitahu karyawan soal PHK. Mereka yang terdampak juga telah dibantu untuk pindah ke posisi yang berbeda secara internal, dikutip Rabu (24/5/2023).
Pada Maret lalu, Alibaba mengumumkan akan membagi perusahaan menjadi enam unit bisnis. Setiap unit akan https://rtpnada4d.com/ memiliki kepala eksekutif serta direksi.
Minggu lalu, Alibaba juga mengatakan berpisah sepenuhnya atau spin-off dari unit cloud computing. Divisi itu akan dijadikan perusahaan yang go public alias IPO. Spin-off direncanakan akan diselesaikan dalam 12 bulan.
Divisi cloud computing hanya menyumbang 9% dari total pendapatan seluruh Alibaba. Dilaporkan pendapatan divisi melambat dalam beberapa kuartal terakhir.
Pada Q1-2023, pendapatan divisi itu kembali menurun 2% dari tahun lalu.
Padahal, CEO Daniel Zhang pernah memuji divisi tersebut. Dia menyebut cloud computing memegang peranan penting Alibaba.
Sementara itu sepanjang 2022, Alibaba memangkas 19 ribu pegawai. Termasuk 4 ribu orang yang diberhentikan pada akhir tahun lalu.
Laporan Economic Times menyebutkan PHK terbesar terjadi pada pertengahan tahun saat perusahaan melaporkan penurunan pendapatan pertama kalinya. Dalam laporan yang sama, alasan PHK besar-besaran karena beradaptasi dengan kondisi ekonomi global dan peralihan fokus pada efisiensi biaya.