Menteri ESDM Minta Freeport Lakukan Ini Demi Transisi Energi

Menteri ESDM Minta Freeport Lakukan Ini Demi Transisi Energi

Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi area operasi PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, 10 Desember 2023. (Dok. PT Freeport Indonesia)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mulai menggunakan energi bersih dalam mendukung kegiatan usaha tambang.

Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungannya ke tambang tembaga PTFI saat mendampingi Ketua DPR RI Puan https://slots-kas138.store/ Maharani di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (10/12/2023).

Menurut Arifin, penggunaan energi bersih dilakukan sebagai bentuk adaptasi terhadap tren masyarakat dunia yang sudah mulai beralih dari energi fosil. Terlebih, lanjutnya, banyak negara di dunia sudah mulai mengangkat isu carbon mechanism cross border.

“Jadi kalau barang-barang yang cross border itu basic industrinya mempunyai carbon content yang tinggi, maka akan dikenakan pajak. Singapura sudah mulai dengan US$ 5 dan diperkirakan tax-nya di tahun 2050 itu sebesar US$ 50,” kata Arifin dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/12/2023).

Arifin menilai kebijakan negara-negara tersebut harus segera diantisipasi perusahaan-perusahaan asal Indonesia, terutama seperti PTFI. Menurutnya, ini dilakukan agar Indonesia tidak dirugikan dengan pengenaan pajak tinggi terhadap produk yang dihasilkan karena memiliki konten karbon tinggi dari produknya.

“Makanya saya bilang ke Tony (Presiden Direktur PTFI) energi yang dipakai untuk mendukung ini (pertambangan di PTFI) harus segera dipikirkan untuk menggunakan energi bersih,” kata Arifin.

Arifin mengatakan, sumber-sumber energi bersih sangat banyak tersedia di Indonesia, misalnya energi bayu (angin) yang potensi mencapai 500 Giga Watt (GW) dan menjadi modal untuk dapat diutilisasi.

“Potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat besar, misalnya saja untuk energi angin menurut survei perusahaan dari negara lain mengatakan potensinya hingga mencapai 500 GW terutama yang berada di ketinggian 140 meter, kalau memang yang di bawah-bawah itu kecil seperti pantai pangandaran merauke itu kecil,” kata Arifin.

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyambut baik permintaan Menteri ESDM untuk mulai menggunakan energi bersih yang rendah emisi dalam kegiatan pertambangannya. Pihaknya pun berkomitmen untuk mengurangi intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% di tahun 2030.

“Pada tahun 2021, pengurangan emisi GRK pada kegiatan operasi kami mencapai 22% (dibandingkan 2018). Sebagian besar dikarenakan transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah, di mana kami menggunakan sistem kereta listrik otomatis bawah tanah,” ujar Tony.

Tony menambahkan, PTFI juga saat ini sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). PLTMG tersebut akan memiliki kapasitas 168 MW, dan diharapkan beroperasi tahun depan.

Selanjutnya, Tony menyebut, logam tembaga merupakan produk masa depan karena 65% produk tembaga dunia digunakan sebagai penghantar listrik dan sekarang ini negara-negara berlomba-lomba menggunakan pembangkit energi bersih, sehingga akan membutuhkan tembaga lebih banyak lagi.

“Sebagai contoh mobil listrik membutuhkan tembaga empat kali lebih banyak daripada mobil biasa karena lebih banyak cabling system kemudian baterainya yang mengandung tembaga. Kemudian PLT Bayu ini membutuhkan kira-kira setiap megawatt itu membutuhkan sekitar 1,5 ton tembaga dan untuk PLT Surya juga itu membutuhkan 5,5 ton tembaga,” jelas Tony.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*